Home › Forums › Historia › PMKRI dan Kelompok Cipayung › SOAL KEADILAN
Tagged: Chris Siner Keytimu, Kelompok Cipayung
- This topic is empty.
-
AuthorPosts
-
10/11/2020 at 23:37 #8027
rinividivici
MemberSOAL KEADILAN
Edisi : 16/03
Tanggal : 1973-06-23
Halaman : 09
Rubrik : NAS
Penulis :
Sumber :APA kabar, Indonesia Yang Kita Cita-citakan? Hanya dua kali
berdiskusi di Cipayung, habis itu belum kedengaran lagi suara
organisasi-organisasi mahasiswa GMNI, GMKI, HMI dan PMKRI.
Mungkin lantaran asyik mengikuti fusi partai-partai politik,
yang pernah menjadi tumpuan harapan mereka. Lebih-lebih bagi
GMNI, sebelum organisasi ekstra-universiter itu membuyarkan
tali-temali organisasi itu dengan Front Marhaenis-PNI. Tapi dua
rninggu setelah Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia
(PMKRI) memperingati ulang-tahun ke-26, 25 Mei yang lalu, pidato
Dies Natalis Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Chris Siner
Key Timu (32 tahun) kembali minta didengar. Dirayakan 11 Juni
minggu lalu, di depan wartawan dan beberapa bekas Ketua PMKRI –
Cosmas Batubara dan Saverinus Suardi–, sarjana geografi IKIP
Bandung itu mengecam “sebahagian pemimpin dan pejabat, yang
secara menyolok berlombalomba untuk menjadi kaya dan mewah dalam
waktu yang singkat melalui cara-cara yang sangat tidak terpuji”.
Suatu pertanda, bahwa “Indonesia yang dicita-citakan”
peserta-peserta Diskusi Cipayung, masih jauh dari kenyataan.; “Dimensi Keadilan”, begitu pendapat Pengurus Pusat PMKRI Santo
Thomas Aquines, “belum mendapatkan tempat yang selayaknya dalam
proses Pembangunan yang sedang berlangsung kini, bahkan masih
jauh daripada yang diharapkan”. Sebab “kita baru berada dalam
taraf pembicaraan dan perumusan mengenai ‘keadilan yang kita
cita-citakan. Kita belum membina secara sungguh-sungguh,
walaupun kita menyadari bahwa dimensi keadilan ini adalah salah
satu soko guru bagi Perumalin Bangsa yang sedang kita bangun”.; Buruh miskin. Sebagai organisasi mahasiswa yang erat hubungannya
dengan dunia pendidikan, tentu saja soal itu mendapat sorotan
tajam. Salah satu sebab utama kemacetan pembangunan dalam bidang
Pendidikan menurut bekas guru SMA dari pulau yang baru terserang
musibah – Flores — , adalah “karena dia mendapatkan proporsi
yang kurang, bahkan tidak adil dari Anggaran Belanja Negara,
jika dilihat vitalnya bidang ini sebagai sarana untuk membina
dan membangun manusia Pembangun” .; Masih dalam suasana yang sama, Chris menyayangkan, “bahwa dalam
keadaan yang langsung memukul sebahagian besar rakyat ini,
wakil-wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat begitu lamban, tidak
.punya inisiatif, tidak punya kreatifitas dan dinamika untuk
mencegah jangan sampai beban rakyat kecil yang diwakilinya
semakin bertambah berat”. Dan di depan satusatunya anggota
DPR/MPR yang hadir pada malam itu, Cosmas Batubara, Ketua PMKRI
yang masa jabatannya bakal berakhir tahun ini menyesalkan “janji
kampanye. Pemilu 1971 ternyata tidak begitu ditepati”. -
AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.