Sejarah Marga Putera dan Marga Puteri Bogor

Sekretariat PMKRI dan Asrama Mahasiswa Katolik Marga Putera (selanjutnya disebut MargA) menempati rumah di Jl. Riau 2 No.3 sejak tahun 1965.

Sebelumnya, Sekretariat PMKRI dan MargA menempati rumah di Gg. Sepatu no.5.

Kepindahan dari Gg. Sepatu ke Jl Riau berlangsung sekitar tahun 1963-1965. Alasan kepindahan karena rumah tersebut kosong; pemiliknya melarikan diri keluar negeri (Amerika?) karena situasi sosial di kisaran tahun tersebut. Rumah kosong tersebut ditempati supaya tidak dikuasai orang tak dikenal.

Asrama mahasiswi Katolik Marga Puteri (selanjutnya disebut MargI) dibuka mulai (kapan?), menempati rumah di Jl. Riau 1 no.13.

Sekitar tahun 1993 – 1994, direncanakan pembangunan ulang MargA dan MargI, atas dasar kondisi bangunan MargA dan MargI yang butuh perbaikan menyeluruh, selain penambahan fasilitas untuk kegiatan mahasiswa dan umat Katolik di sekitar lokasi.

Untuk itu, DPC PMKRI Bogor diwakili Ketua Presidium Indro Surono, alumni PMKRI diwakili Stefanus Farouk, dan Keuskupan Bogor (diwakili Mgr Ignatius Harsono?) menyepakati (secara lisan?) proyek pembangunan MargA dan MargI.

Proyek ini akan mendirikan bangunan bertingkat 3 untuk asrama mahasiswa – mahasiswi Katolik MargA-MargI, sekretariat PMKRI, dan aula.

Selanjutnya dibentuk Panitia Pembangunan MargA – MargI, dengan ketua Stefanus Farouk, sekretaris (?), bendahara (?), dan sejumlah bidang.

Rumah MargI lebih dahulu dikosongkan dan dirata-tanahkan, karena akta tanah MargI lebih dulu selesai diurus (oleh Keuskupan?).

Bulan September tahun 1994 dilaksanakan acara pemberkatan dan peletakan batu pertama pembangunan MargI oleh Mgr. Valentinus Kartosiswoyo, Pr.

Namun sampai tahun 2000 (?) tidak ada perkembangan apa pun terhadap pembangunan MargI.

Pada tahun 2001 (?) tanah MargI dijual oleh Keuskupan (senilai 2 milyar rupiah?).

Hasil penjualan digunakan untuk membeli dan membangun Wisma Wiyata Muda (WWM) di Dramaga, dan perbaikan MargA.

WWM digunakan sebagai pusat kegiatan orang muda Katolik. Bukan asrama mahasiswi Katolik.

Baca juga : Sejarah Berdirinya PMKRI Cabang Bogor